Suatu hari saya bermimpi, saya bermain komputer menggunakan listrik orang lain. Tiba - tiba listrik konslet dan semua orang menyalahkanku akupun terpukul, hari berlalu begitu cepat. Keesokan harinya aku berangkat sekolah, tapi aku bingung kenapa semua guru menatap tajam padaku.
Semakin lama mereka semakin mendekat, yang akhirnya mereka menangkapku, akupun berontak melawannya. Semakin lama semakin banyak guru yang ingin menangkapku, membuat aku semakin bingung " apa salahku ", dalam hati.
Pada akhirnya aku terkepung akupun menyandera salah satu guru, agar mereka bisa mundur dan membiarkanku pergi. Salah satu guru yaitu Bapak Kepala Sekolah menyerahkan sebuah kalung yang menurutnya berguna, sebelum dia keluar.
Ia sengaja membuka pintu penghubung kelas, karena kelas yang aku gunakan sudah dikunci rapat - rapat aku berlari kekelas satunya, kemudian mereka menyadari bahwa aku telah keluar kelas, merekapun mengejarnya.
Aku turun dan mengambil tangga untuk membebaskan yang lain yang ada dikelas, para guru itu turun mengejarku, akupun berlari kesalah sisi samping kiri. Pada saat itu mereka sudah mengetahui bahwa aku akan lari kesitu, yang berakibat aku tidak bisa lari, aku tertangkap.
Ternyata alasan mengapa mereka mengejarku karena aku akan dilibatkan dalam sebuah sidang tetapi aku mendapat sebuah kertas yang berisi bahwa sidang hanya dilaksanakan pada anak berumur 10 s/d 12 tahun sedangkan aku berumur 14 tahun, aku dipaksa masuk ruangan itu. Pada saat mereka lengah aku berlari kesisi samping kanan sekolah hingga sampai kantin.
Aku dihadang banyak orang yang mengetahui hal ini, aku berlari keatas pasir yang menumpuk padat. Akupun menghindar dengan cara berdiri satu tangan dan melompat melewatinya.
Terlewat sudah mereka, tetapi ada dua sahabat saya yang menghadang dan bertanya - tanya apa yang terjadi salah satu sahabatku mengejarku pada saat ingin pulang karena aku ingin semua ini berakhir, diapun melawanku karena dia berpihak pada mereka para guru, aku dan dia saling pukul setiap ada kesempatan aku berlari menjauh tapi entah mengapa sekencang apapun aku berlari dia masih bisa mengejar. Pada akhirnya pukulan terakhir membuatnya tersang kut pada mobil yang akhir dia terserempet sepeda dan tertelindas mobil akhirnya ia tewas ditmpat.
Akupun mengabaikannya dan berjalan pulang.
Komentar
Posting Komentar